Kamis, 03 Oktober 2013

THOMAS AQUINAS

1# Teori Thomas Aquinas

Merupakan sintesa antara teori Plato, Aristoteles, dan NeoPlato. Bertentangan dengan konsep naturalism ataupun kosmosentrisme Yunani kuno. Thomas berpendapat bahwa :

a. Estetika adalah cabang dari Teologi
b. Keindahan adalah percikan dari kesempurnaan Ilahi
c. Keindaha bersifat subjektif dan
d. Objektif :
     - Proporsional, Harmonis, Selaras
     - Tidak Terpecah
     - Terang, Jelas, Cemerlang

Teori ini kemudian diterapkan pada alkitab orang nasrani dengan teknik illuminated manuscript.

ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN

#1 Karya Seni Zaman Renaissance

a. Illuminated Script (Pewarnaan yang menggunakan logam mulia seperti emas, ruby, sapphire dan sebagai nya. Pada zaman nya digunakan untuk mencetak alkitab (Kristen).

b. Gothic ( Gaya seni pada zaman gelap / Dark Ages di mana terjadi perang Salib (Turki) yang menyebabkan banyak korban jiwa. Sehingga gaya seni ini lebih mengarah kepada kesedihan, kesengsaraan, dsb.

Fenomena kultural di atas disebabkan :

a. Feudalisme dalam politik
b. Perang Salib di Turki
c. Skolatisisme di Eropa

Pada zaman tersebut.



2# SKOLATISISME

Merupakan paham yang menggabungkan teori Teologi Katolik dengan filsafat klasik (Aristoteles + Plotinus). Paham ini diajarkan kepada para biarawan dan mereka juga diajarkan untuk menulis dan membaca.

Tuhan adalah cahaya, sehingga segala seni harus memiliki cahaya agar merepresentasi kan ke Tuhan an. Teori ini menyebabkan kitab pada zaman tersebut terbuat dari logam mulia (Illuminated Script) sebagai symbol keindahan dunia yang merepresentasikan Tuhan.

3# GOLDEN RATIO (Thomas Aquinas)

Pada zaman nya, seni yang paling dikagumi adalah seni arsitektural. Dimana seni yang baik adalah seni yang simetris. Thomas Aquinas memberikan sebuah teori golden ratio di mana :

Persegi a+b adalah gabungan dari persegi a, dan persegi panjang b.
          ________________
         |                  |              |
    a   |                  |              |
         |                  |              |
         |_________|_______|
                  a                b


FILSAFAT TIMUR

1# Hellenisme (Plotinus)
 
Plotinus memiliki metafisika tersendiri yang dikembangkan dari teori Plato dan teori Aristoteles. Pada zaman Plotinus, manusia sudah mulai mengenal konsep akan ketuhanan. Sehingga estetika Plotinus menjelaskan bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan (termasuk seni) adalah berasal dari Tuhan.
 

2# Teori Emanasi dan Remanasi
 
Berdasarkan pemahaman nya, Plotinus menjabarkan hirarki keindahan sebagai berikut :
 a. Emanasi   (Berdasarkan teori Plato)
    
(Yang Esa) --> (Nous/Spirits) --> (Jiwa Dunia / World's Soul) --> (Jiwa Individu) --> (Materi)
Emanasi berbicara Tuhan sebagai sumber segala nya.
 

b. Remanasi (Berdasarkan teori Aristoteles)
      
(Yang Esa) <--(Nous/Spirits) <--  Jiwa Dunia / World's Soul) <- (Jiwa Individu) <- (Materi)
Remanasi merupakan bentuk rasa kagum dan syukur manusia kepada pencipta-Nya.

Menurut Plotinus, :

1. Keindahan dan Kesakralan tidak bias dipisahkan
2. Keindahan mendekatkan manusia pada Tuhan


3# Inner Beauty dan Outer Beauty

Berdasarkan teori di atas, seni dianggap sebagai objek yang memiliki makna (inner beauty) yang bersifat abstrak serta bentuk/rupa (Outer beauty) yang dapat dilihat secara telanjang mata.

 
 

METAFISIKA EMPIRIS ESTETIKA

#1 Teori Hyle-Morfisme (Aristoteles)

Berbeda dengan Plato, Aristoteles mengungkap teori di mana sebuah objek tidak saja memiliki bentuk (Morfisme) namun juga bahan material (Hyle) yang membentuk nya. Sebagai contoh sebuah sepatu converse yang Anda pakai memiliki desain  (morfisme) yang unik, desain ini tidak akan jadi tanpa bahan material (hyle) yang mendukung seperti karet untuk sol sepatu, kain kanvas, kain untuk tali, dsb.

2# Tahapan Membangun Sebuah Seni

Berdasarkan teori tersebut, Aristoteles kemudian menjabarkan tahapan dalam membuat sebuah karya seni, yakni terdiri atas :

1. Material  -  Persiapan bahan-bahan material
2. Formal   -   Formula / Rancangan atas bahan - bahan material.
3. Efisien   -    Teknik yang digunakan dalam membangun sebuah karya
4. Final       -   Tujuan dari sebuah penciptaan

METAFISIKA ESTETIKA

1# Teori IDEA (Plato)

Plato menjabarkan teori bernama 'Alegori Gua (The Allegory of Cave) di mana sesuatu yang nyata (tubuh) menjauhkan kita dari idea. Ide berada di dalam gua sementara kenyataan berada di luar sana. Sehingga ide pun muncul setelah mempelajari kebenaran yang bersifat sejati dan kekal (absolut).

2# Mimesis - Mimesos

Plato menjelaskan bahwa seni merupakan tiruan dari tiruan atau objek yang sudah ada. Sebagai contoh, dahulu orang tidak memiliki sepatu, akhirnya di buat lah sebuah sepatu (ide) dengan meniru bentuk kaki manusia (objek). Alhasil sepatu tersebut sangat indah, sehingga orang mulai membuat lukisan sepatu tersebut (seni).

Sehingga teori ini mendukung kesimpulan Plato bahwa seni :

1. Jauh dari IDEA
2. Bersifat emosional
3. Berbentuk sastra, puisi, rupa, dsb.

Kamis, 12 September 2013

TEORI ESTETIKA

1# GEORGE DICKIE  -- Teori Keindahan (Yang Subjektif)



George Dickie adalah seorang filsuf yang membentuk teori keindahan berdasarkan evaluasi setiap individu manusia. Dalam arti karya seni atau pun objek seni bukan lah sesuatu yang memberikan keindahan pada manusia, melainkan persepsi manusia akan objek tersebut yang meberikan suatu nilai / value akan keindahan objek tersebut.










2# THOMAS AQUINAS -- Teori Keindahan Subjektif (Yang juga Objektif)

Menurut Thomas Aquinas objek (seni) memang dipersepsikan masing-masing manusia (subjektif) namun ditengah - tengah keindahan tersendiri itu, ada suatu sisi dari objek tersebut yang dapat dinilai indah secara objektif entah dari sisi keharmonisan nya, elemen-elemen keindahan yang terbentuk, dan sebagai nya sehingga objek tersebut bisa terlihat indah di mata semua orang.

Pengertian Estetika

1# ETIMOLOGI

Berasal dari kata aisthanomai yang berarti 'mengamati dengan indera' kemudian di serap dalam bahasa Inggris 'aesthesis' atau disebut juga sebuah persepsi atau pencerapan. Estetika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mengamati atau merenungkan (filosofi) secara inderawi.akan semua hal yang berhubungan dengan seni.

 2# TEORI ESTETIKA MENCAKUP :

- Penyelidikan tentang sesuatu yang indah
- Penyelidikan mengenai seni (prinsip, elemen, dah hal-hal yang terkait di dalam nya)
- Pengalaman seni serta penilaian diri seseorang terhadap seni tersebut.

#3 ASAL ESTETIKA

Estetika berawal dari manusia sendiri sebagai suatu makhluk hidup, yang berarti memiliki fisik / tubuh (embodied beings). Sehingga manusia dapat mengalami pengalaman (hidup). Manusia terbagi atas jasad /fisik sehingga dapat mengalami pengalaman inderawi, dan mental/ akal sehingga bisa mempersepsi setiap pengalaman tersebut.

Hal ini membuat manusia sebagai makhluk hidup dapat terus mengalami pengalaman (estetis) dan pemikiran / persepsi berubah (dinamis) sepanjang hidup nya.

#4 SIFAT ESTETIKA

Karena itu, banyak orang berpendapat bahwa estetika itu bersifat:
- fana atau sementara
- ambigu dan tidak konsisten (sesuai persepsi masing-masing individu)
- subjektif dan terkadang
- tidak berguna.

Namun pada dasar nya manusia adalah makhluk estetis, karena kita tidak bisa lepas dari 'keindahan' tersebut. Masing-masing orang memiliki pendapat tersendiri untuk apa yang dianggap nya indah. Ketika kita melihat sesuatu yang indah (estetis) kita bisa mendapatkan pengalaman tertentu seperti rasa puas, rasa kecocokan, dan sebagai nya yang terus mempengaruhi hidup kita.

#5 TITIK PUSAT ESTETIKA PADA JAMAN NYA

1. Yunani Kuno -- KOSMOSENTRISME

Pada zaman ini manusia belum mengenal konsep akan ketuhanan, sehingga mereka menjadikan alam (kosmos) sebagai acuan refleksi mereka, yang bersifat sakral.

2. Abad Pertengahan -- TEOSENTRISME

Manusia sudah mulai mengenal konsep akan Tuhan atau suatu figur akan sang ilahi yang dijadikan sebagai acuan reflesksi mereka. Sehingga banyak agama yang mulai bermunculan dan salah satu agama terbesar pada zaman tersebut adalah agama Kristen.

3. Renaissance / Zaman Modern  -- ANTROPOSENTRISME

Kemajuan teknologi dan akal manusia yang terus berkembang membuat manusia menjadi acuan filsafat pada zaman tersebut. Khusus nya pada era renaissance di belahan bumi barat.

Titik pusat estetika ini kemudian mempengaruhi bentuk dan sifat seni pada zaman tersebut.