Kamis, 12 September 2013

TEORI ESTETIKA

1# GEORGE DICKIE  -- Teori Keindahan (Yang Subjektif)



George Dickie adalah seorang filsuf yang membentuk teori keindahan berdasarkan evaluasi setiap individu manusia. Dalam arti karya seni atau pun objek seni bukan lah sesuatu yang memberikan keindahan pada manusia, melainkan persepsi manusia akan objek tersebut yang meberikan suatu nilai / value akan keindahan objek tersebut.










2# THOMAS AQUINAS -- Teori Keindahan Subjektif (Yang juga Objektif)

Menurut Thomas Aquinas objek (seni) memang dipersepsikan masing-masing manusia (subjektif) namun ditengah - tengah keindahan tersendiri itu, ada suatu sisi dari objek tersebut yang dapat dinilai indah secara objektif entah dari sisi keharmonisan nya, elemen-elemen keindahan yang terbentuk, dan sebagai nya sehingga objek tersebut bisa terlihat indah di mata semua orang.

Pengertian Estetika

1# ETIMOLOGI

Berasal dari kata aisthanomai yang berarti 'mengamati dengan indera' kemudian di serap dalam bahasa Inggris 'aesthesis' atau disebut juga sebuah persepsi atau pencerapan. Estetika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mengamati atau merenungkan (filosofi) secara inderawi.akan semua hal yang berhubungan dengan seni.

 2# TEORI ESTETIKA MENCAKUP :

- Penyelidikan tentang sesuatu yang indah
- Penyelidikan mengenai seni (prinsip, elemen, dah hal-hal yang terkait di dalam nya)
- Pengalaman seni serta penilaian diri seseorang terhadap seni tersebut.

#3 ASAL ESTETIKA

Estetika berawal dari manusia sendiri sebagai suatu makhluk hidup, yang berarti memiliki fisik / tubuh (embodied beings). Sehingga manusia dapat mengalami pengalaman (hidup). Manusia terbagi atas jasad /fisik sehingga dapat mengalami pengalaman inderawi, dan mental/ akal sehingga bisa mempersepsi setiap pengalaman tersebut.

Hal ini membuat manusia sebagai makhluk hidup dapat terus mengalami pengalaman (estetis) dan pemikiran / persepsi berubah (dinamis) sepanjang hidup nya.

#4 SIFAT ESTETIKA

Karena itu, banyak orang berpendapat bahwa estetika itu bersifat:
- fana atau sementara
- ambigu dan tidak konsisten (sesuai persepsi masing-masing individu)
- subjektif dan terkadang
- tidak berguna.

Namun pada dasar nya manusia adalah makhluk estetis, karena kita tidak bisa lepas dari 'keindahan' tersebut. Masing-masing orang memiliki pendapat tersendiri untuk apa yang dianggap nya indah. Ketika kita melihat sesuatu yang indah (estetis) kita bisa mendapatkan pengalaman tertentu seperti rasa puas, rasa kecocokan, dan sebagai nya yang terus mempengaruhi hidup kita.

#5 TITIK PUSAT ESTETIKA PADA JAMAN NYA

1. Yunani Kuno -- KOSMOSENTRISME

Pada zaman ini manusia belum mengenal konsep akan ketuhanan, sehingga mereka menjadikan alam (kosmos) sebagai acuan refleksi mereka, yang bersifat sakral.

2. Abad Pertengahan -- TEOSENTRISME

Manusia sudah mulai mengenal konsep akan Tuhan atau suatu figur akan sang ilahi yang dijadikan sebagai acuan reflesksi mereka. Sehingga banyak agama yang mulai bermunculan dan salah satu agama terbesar pada zaman tersebut adalah agama Kristen.

3. Renaissance / Zaman Modern  -- ANTROPOSENTRISME

Kemajuan teknologi dan akal manusia yang terus berkembang membuat manusia menjadi acuan filsafat pada zaman tersebut. Khusus nya pada era renaissance di belahan bumi barat.

Titik pusat estetika ini kemudian mempengaruhi bentuk dan sifat seni pada zaman tersebut.